TEMPO.CO, Jakarta- Ditetapkan sebagai tersangka suap proyek infrastruktur oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo menyebut dirinya sebagai korban politik.
"Kepada simpatisan dan relawan Sahto, biarlah saya menjadi korban politik. Saya harap, semangatlah berjuang memenangkan Sahto pada 27 Juni 2018," kata Syahri di awal video 28 detik yang dikirim kepada tim pemenangan jaringan relawan pendukungnya untuk pemilihan bupati, pada Jumat malam 8 Juni 2018.
Calon bupati inkumben yang disangka menerima imbalan dari proyek peningkatan infrastruktur jalan pada 2017 di Kabupaten Tulungagung sebesar Rp2,5 miliar itu tidak bicara panjang lebar. Dalam pemilihan bupati, Syahri berpasangan dengan Maryoto Bhirowo atau Sahto. Ia memberi semangat barisan pendukungnya agar terus berjuang memenangkannya.
Jika menang, kata Syahri, pasangannya di Pilkada Maryoto Bhirowo, berpeluang dilantik untuk periode yang akan datang. “Salam dua jari. Lanjutkan," tutup Syahri mengakhiri video singkatnya.
Tak ada hal lain diucapkan Syahri selain itu. Ia tidak sedikit pun menyinggung masalah hukum yang tengah dihadapinya. Wajah Syahri terlihat datar. Ekspresinya tenang dan intonasi suaranya kalem.
Tapi justru gesture Syahri yang dianggap kurang berenergi itu yang menimbulkan kesan bahwa calon bupati itu sedang tertekan. "Kasihan Pak Syahri. Biasanya beliau selalu bergairah jika bertemu barisan pendukungnya di sini," kata salah seorang simpatisan mengomentari.
Video Syahri Mulyo itu mulanya beredar melalui jaringan pesan singkat di kalangan DPC PDIP Tulungagung dan jaringan relawan Sahto pada Jumat malam, 7 Juni 2018. Namun kemudian merembet keluar dan menjadi viral. Namun, hingga saat ini, keberadaan Syahri belum diketahui keberadaannya meski KPK telah menganjurkannya menyerahkan diri.
Artikel Asli
Sincery SHARE-BERITAVIRAL-INDONESIA.BLOGSPOT.COM
SRC: https://today.line.me/id/pc/article/Tersangka+KPK+Bupati+Tulungagung+Menghilang+Videonya+Malah+Viral-PLOeJ5
powered by Blogger Image Poster