Marc Marquez© Disediakan oleh Kumparan
Marc Marquez

Untuk kesekian kali, perkara crash saat balapan membuat Marc Marquez gagal menuntaskan misi meraih kemenangan. Pada seri keenam MotoGP 2018 di Sirkuit Mugello, Italia, Marquez mengalami crash dan pada akhirnya hanya finis di posisi ke-16.

Pada awal balapan, Marquez sebetulnya tampil impresif dengan merangsek ke barisan depan usai start dari posisi keenam. Baru satu putaran berlangsung, Marquez langsung berada di posisi ketiga di belakang Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.

Kecepatan Marquez kian menjadi dengan menyalip Rossi untuk menempati posisi dua saat putaran kedua dan terus menempel ketat Lorenzo. Namun, saat memasuki tikungan ke-10 di lap ini, Marquez tergelincir dan keluar lintasan. Beruntung ia tak mengalami cedera dan bisa kembali membalap.

Untuk kali kedua di musim ini, Marquez nirpoin dalam sebuah balapan. Namun, pebalap berusia xxv tahun itu mengaku ada hal yang lebih mengecewakannya terkait crash kali ini. Bila ditanya hal apakah itu, maka jawabannya adalah para penonton di Sirkuit Mugello yang mencemooh dan 'merayakan' kecelakaannya.

Bukan kali pertama ini Marquez mendapat perlakuan semacam itu dalam satu balapan. Musim lalu ketika balapan di Sirkuit Misano, Maroko, Marquez merepons cemoohan penonton dengan melambaikan tangan. Tetapi, reaksi di Mugello lebih keras, bahkan crash Marquez dirayakan laiknya sebuah gol dalam pertandingan sepak bola.

"Ini adalah sesuatu yang sudah saya duga, merayakan crash pebalap adalah hal menyedihkan, karena kami mengambil risiko di lintasan. Saya tidak tahu berapa banyak yang merayakan kecelakaan saya, tapi saya heran mereka merayakan crash lebih daripada kemenangan pebalap lain," kata Marquez dilansir Crash.

"Jika Anda ingin merayakan kecelakaan seorang pebalap, lakukanlah itu di dalam diri sendiri. Ini adalah balapan motor dan kami mempertaruhkan hidup di atas lintasan. Bagaimana pun, ini adalah hal yang tak bisa dikendalikan, tapi saya minta para pendukung saya untuk tidak melakukan hal itu ke pebalap lain."

Di tengah ejekan usai crash, Marquez sekuat tenaga mencoba kembali merangsek ke barisan depan, tetapi lajunya tersendat oleh para pebalap di barisan tengah seperti Franco Morbidelli dan Hafizh Syahrin, hingga akhirnya harus puas finis di posisi 16 tanpa meraih poin.

Penyebab crash kali ini diakui Marquez karena motornya kehilangan cengkeraman di ban depan. Pada sesi latihan bebas dan kualifikasi, Marquez menggunakan ban medium, tapi kemudian memutuskan mengunakan ban tipe keras saat balapan.

"Kami mencoba mengubah setelan motor selama rangkaian balapan di Italia untuk mendapatkan kinerja lebih baik pada ban depan. Dengan ban medium, menurut saya mustahil bisa menyelesaikan balapan. Saya mencoba menggunakan ban keras, tapi ketika saya masuk di tikungan 10, saya kehilangan (sentuhan) ban depan," kata Marquez dilansir Autosport.

Marquez sendiri tak mau menjadikan pemilihan ban sebagai alasan, tetapi pebalap berusia 25 tahun itu mengaku kesulitan menguasai motornya dan sudah berusaha sebisa mungkin untuk tidak terjatuh. Kendati begitu, Marquez merasa kecepatannya di balapan kali ini sebetulnya berpotensi membawanya finis di barisan depan.

"Tentu saya berusaha menghindari crash dan saya berusaha untuk memacu motor. Tapi, itu mustahil karena daya cengkeraman sangat tidak bagus. Meski saya pada akhirnya balapan sendirian (di baris belakang), saya mungkin hampir terjatuh 10 kali."

"Ini adalah balapan yang harus kami lupakan dan saya tidak mencari alasan karena setiap pebalap menghadapi masalah yang sama (di ban depan)," pungkas Marquez.