Beruntung dan bersyukurlah bagi Mama yang tak perlu menunggu waktu lama untuk memiliki buah hati setelah menikah. Pasalnya, tidak semua pasangan suami istri bisa diberi kesempatan untuk hamil dalam waktu yang singkat. Ada yang harus menunggu 2 atau 3 tahun, bahkan hingga 10 tahun lamanya.
Seperti yang terjadi pada pasangan asal California, Katelin Buchanan dan suaminya. Bertahun-tahun lamanya mereka berusaha dan terus menanti kehadiran sang buah hati.
Katelin dan suaminya sudah melakukan berbagai cara serta program untuk kehamilan selama hampir 3,5 tahun lamanya. Namun, semua usaha termasuk program IVF yang sempat mereka jalankan belum ada yang berhasil. Katelin bahkan sempat mengalami 5 kali keguguran.
Hal itu sunggu melelahkan bagi mereka.
Setelah hampir menyerah, akhirnya Tuhan menjawab doa mereka. Impian mereka akhirnya terwujud melalui bantuan dari sahabat Katelin sejak kecil.
Berbagai Usaha Dilakukan Demi Kehadiran Sang Buah Hati
Katelin dan suaminya, Patrick, mulai berusaha melakukan program kehamilan sejak September 2013 lalu. Setelah mencoba hamil alami selama beberapa bulan tanpa hasil, pasangan itu mulai berkonsultasi ke klinik kesuburan setempat.
Di sana, mereka memulai prosedur intrauterine insemination (IUI) atau inseminasi, dengan menempatkan sperma di dalam rahim melalui sebuah prosedur untuk mempermudah terjadinya pembuahan.
Prosedur inseminasi ini dapat meningkatkan jumlah sperma yang bisa mencapai saluran tuba sehingga kemungkinan terjadinya pembuahan pun juga meningkat.
Namun setelah 3 kali mencoba program ini pun, keberuntungan masih belum berpihak pada perempuan berusia 33 tahun itu. Tanda kehamilan masih belum juga muncul. Tetapi hal itu tidak membuat mereka putus asa. Katelin dan suami memutuskan untuk mencoba program kesuburan lainnya, yaitu program bayi tabung atau IVF, dengan harapan mendapat peluang keberhasilan yang lebih besar.
Ujian Sebelum Kebahagiaan Datang
Ternyata ujian dari Tuhan untuk Katelin belum benar-benar selesai. Transfer embrio pertama pada Huston mengakibatkan keguguran. Hal ini membuat Katelin hampir menyerah dan berniat ingin mengadopsi seorang anak.
Sebagai sahabat, Huston ternyata belum menyerah. Ia mendesak Katelin untuk mencobanya sekali lagi. Dengan keyakinan dan tekad yang bulat, usaha mereka kali ini akhirnya benar-benar berhasil. Huston-Elem hamil bayi kembar, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan pada Juli 2017 lalu.
Tepat 20 Maret lalu, Huston melahirkan pada usia kehamilan 35 minggu. Katelin dan suaminya menemani perjuangan Huston melahirkan bayi kembar mereka di ruang bersalin dan menyambut kelahirkan bayi yang diberi nama Oliver Daniel dan Poppy Elizabeth.
"Suasana di kamar bersalin sangat bahagia. Ketika Si Kembar keluar dan mereka diserahkan kepada Katelin dan suaminya, itu benar-benar salah satu momen terbaik dalam hidupku. Mereka sudah lama memimpikan ini dan melihat sahabat terbaikku bahagia adalah kebahagiaan terbesar dalam hidupku. Aku merasa lega dan misiku telah selesai,” ungkap Huston usai melahirkan bayi Katelin.
Setelah bayi kembarnya sempat harus menjalani perawatan di rumah sakit Virginia selama berminggu-minggu, akhirnya Katelin bisa membawa mereka pulang ke California beberapa waktu lalu. Ini merupakan kisah persahabatan yang mengharukan ya, Ma.
Mencoba Program IVF Lebih dari Satu Kali
Dalam proses IVF, telur akan dibuahi oleh sperma dalam sebuah tabung khusus di laboratorium sebelum akhirnya ditanamkan ke uterus atau rahim. Namun, program ini ternyata tidak langsung berhasil.
Pada percobaan pertama, Katelin sempat berhasil mengalami kehamilan. Tetapi, ia mengalami keguguran di usia kehamilan yang sangat awal, yaitu terjadi sebelum minggu kelima kehamilan.
Hal ini memang berisiko pada 75 persen dari semua kehamilan karena sebagian besar perempuan kerap tidak menyadari bahwa mereka telah hamil di usia yang sangat awal.
Percobaan kedua IVF, Katelin mengalami keguguran di usia kehamilan 9 minggu. Mereka menemukan bahwa bayi di dalam kandungan Katelin menderita Down Syndrome, yang meningkatkan risiko keguguran sebesar 50 persen pada trimester pertama.
Sementara itu, percobaan IVF yang ketiga Katelin menghasilkan kehamilan ektopik, di mana sel telur tertanam dan tumbuh di luar rongga uterus.
Hingga akhirnya pada percobaan keempat, kehamilan Katelin berkembang menjadi kehamilan anembrionik atau kehamilan kosong, di mana sel telur yang dibuahi tertanam di rahim, tetapi tidak berkembang menjadi embrio. Ini menjadi keguguran kelima bagi Katelin.
Lima Kali Gagal, Ini Usaha Terakhirnya
Setelah kegugurannya yang kelima di bulan Januari 2017 lalu, ahli kandungan mengatakan bahwa ketebalan lapisan rahim Katelin tidak cukup untuk melahirkan bayi dan menyarankan agar ia menggunakan ibu pengganti atau teknik surogasi.
Sebenarnya, ide ini bukan hal baru bagi Katelin. Pada tahun 2015, sahabat baiknya semasa kecil, Huston-Elem yang berusia 34 tahun, sempat menawarkan diri untuk menjadi surrogate mother. Tetapi tawaran sahabatnya itu ditolak oleh Katelin.
Katelin dan Huston tumbuh bersama sejak kecil. Ibu mereka pun sama-sama berteman baik. Mereka juga kerap menghabiskan waktu bersama, sejak sekolah, menyaksikan kelulusan bersama, hingga sama-sama menikah. Perempuan asal Virginia yang memiliki 2 orang anak itu selalu ada untuk membantu masalah-masalah di kehidupan Katelin.
“Aku merasa bisa melakukan sesuatu yang lebih untuk membantu mewujudkan impiannya memiliki seorang bayi. Aku sangat ingin melakukannya. Selama bertahun-tahun aku menyaksikan ada banyak rasa kehilangan dan sakit hati yang ia rasakan. Sebagai sahabatnya, aku benar-benar tak berdaya melihatnya. Itu situasi yang sangat sulit,” ungkap Huston seperti dikutip dari laman Daily Mail.
Meskipun awalnya menolak, Katelin Buchanan akhirnya menerima tawaran sahabatnya untuk menjadi surrogate author bagi anaknya. Huston sudah memiliki dua orang anak, yaitu seorang anak perempuan berusia delapan tahun dan seorang anak laki-laki berusia lima tahun.
Artikel Asli
SRC: https://today.line.me/id/pc/article/Perempuan+Ini+5+Kali+Keguguran+Sahabatnya+Rela+Jadi+Surrogate+Mother-ZEvgyO