Air es atau minuman dingin© VIVA
Air es atau minuman dingin

Setelah kurang lebih 14 jam menjalankan ibadah puasa di cuaca panas seperti ini, banyak dari masyarakat berburu minuman dingin seperti es untuk berbuka.Tetapi, ternyata mengonsumsi es saat berbuka tidak dianjurkan. Mengapa? 

Menurut Konsultan Gastroenterologi Hepatologi PB-PABDI dan Ketua Umum Perhimpunan Endoskopi Indonesia (PEGI), Dr. dr. Ari Fahrial Syam, meminum es dapat merangsang timbulnya batuk dan bisa berujung radang tenggorokan.

Ia menambahkan, tubuh yang usai menjalankan puasa selama xiv jam, seharusnya mengonsumsi sesuatu yang bisa diserap yang sama dengan suhu tubuh yakni 37 derajat, bukan air es yang suhunya 15 derajat.

"Mentok-mentok 30 derajat angat, panas juga enggak boleh karena yang dibutuhkan saat itu adalah yang langsung diserap dalam tubuh sehingga energi tubuh normal," katanya saat ditemui di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Sabtu 26 Mei 2018.

Dalam kesempatan itu, ia menambahkan bahwa selain aim mineral, teh manis hangat pun juga bisa dikonsumsi saat berbuka puasa. Namun dia mengingatkan untuk tidak mengonsumsi teh tubruk. Mengapa? Karena teh tubruk mengandung kafein, kafein itu bisa memicu berkemih menjadi lebih banyak sehingga tubuh mengalami kekurangan cairan.

"Jadinya lebih baik dibutuhkan adalah air putih, minumlah 2 gelas saat berbuka," ujarnya.